Sunday, November 9, 2008

Percakapan TUHAN dan Malaikat saat mendesain wanita

Ketika TUHAN menciptakan wanita, DIA lembur pada hari ke-enam.
Malikat datang dan bertanya,”Mengapa ENGKAU begitu lama, TUHAN??”
TUHAN menjawab :”sudahkah Engkau lihat semua detail yang SAYA buat untuk menciptakan mereka?”.
“Dua tanga ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastic,. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Mampu menjaga banyak anak disaat yang bersamaan. Punya pelukan yang dapat menyebuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua dilakukan cukup dengan kedua tangan ini’.
Malaikat itu takjub,
“hanya dengan kedua tangan ini?.....Imposible!”.
Dan itu model standard?!,
Sudahlah TUHAN, cukup dulu untuk hari ini, besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya”.
“Oh… tidak, SAYA akan menyelesaikan ciptaan ini, karena ini adalah ciptaan favorit SAYA”.
“oh yah… Dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bisa bekerja 18 jam sehari”.
Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita ciptaan TUHAN itu.
“tapi ENGKAU membuatnya begitu lembut TUHAN”.
“ya, SAYA membuatnya lembut. Tapi Engkau belum bisa membayangkan kekuatan yang SAYA berikan untuknya agar mereka dapat mengatasi hal yang luar biasa”.
“dia bisa berpikir”, Tanya Malaikat.
TUHAn menjawab :
“Tidak hanya berpikir, ia mampu bernegosiasi”,
Malaikat itu menyentuh dagunya,
“TUHAN, ENGKAU buat ciptaan-Mu ini kelihata lelah dan rapuh! Seola terlalu banyak beban baginya”.
“itu bukan beban atau rapuh….. itu air mata” Koreksi TUHAN.
“untuk apa?”, Tanya Malaikat.
TUHAN melanjutkan :
“air mata adalah salah satu cara ia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan”.
“luar biasa ENGKAU jenius TUHAN”, kata Malaikat.
“ENGKAU memikirkan segala sesuatunya, wanita ciptaan-Mu ini sungguh menakjubkan!”
Ya mestii….!
Wanita ini akan mempunyai kekuatan untuk mempesona laki-laki. Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki.
Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri.
Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit.
Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan
Dia berkorbang demi orang yang dicintainya. Mampu berdiri melawan ketidakadilan.
Dia tidak menolak jika melihat yang lebih baik.
Dia menerjungkan dirinya untuk keluarganya. Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.
Cintanya tanpa syarat
Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang
Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa
Dia begitu bahagia mendengar kelahiran
Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit atau kematian
Tapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup
Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka
Hanya ada satu hal yang kurang dari wanita
Dia lupa betapa berharganya dia

No comments: